MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : FAHROROZI
DISUSUN OLEH :
ARIF SETIAWAN
TF.140550
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena
dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan tugas yang di berikan oleh
dosen pembimbing mata kuliah ilmu pendidikan. Sebagai wujud dari pengabdian
kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab dan
kewajiban kami selama mengikuti mata kuliah ini.
Makalah ini berisi materi tentang “Hakikat
pendidikan” pembahasan yang memaparkan tentang hakikat pendidikan itu
sendiri. Sehingga makalah dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk
keperluan lainnya.
Makalah ini diharapkan dapat di
manfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai materi dalam belajar atau sebagai
bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, selain itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua, teman—teman,
dan semua pihak yang telah memberikan dan bantuannya dalam penyusunan makalah
ini.
Jambi, 20 oktober 2014
Arif Setiawan
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pendidikan
bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang
dewasa,sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti
menghasilkan,menciptakan,sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan
dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Menurut Jean Piaget
pendidikan sebagai penghubung dua sisi,disatu sisi individu yang sedang tumbuh
dan disisi lain nilai sosial,intelektual,dan moral yang menjadi tanggung jawab
pendidik untuk mendorong individu tersebut. Individu berkembang sejak lahir dan
terus berkembang,perkembangan ini bersifat kausal. Namun terdapat komponen
normatif,juga karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang
berfungsi sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi apa yang
diwajibkan,diperbolehkan,dan dilarang. Jadi,pendidikan adalah hubungan normatif
antara individu dan nilai. . (DR.H. syaifullah sagala
M.Pd. , konsep
dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 1)
Pandangan
tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan
adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya disekolah lsebagai lembaga
pendidikan formal.
B.RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan
hakekat dan teori pendidikan?
2.
Apa yang dimaksud
Pendidikan?
3.
Apa tujuan pendidikan?
4.
Apakah pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan ?
C.TUJUAN PEMBAHASAN
1.
untuk mengetahui
hakikat dan teori pendidikan menurut Mudyahardjo.
2.
Untuk mengetahui
pendidikan menurut Jean Piaget, McLeod, Mudyahardjo, Muhibinsyah, Dictionary of
Psychology, Poerbakawatja dan Harahap, John Dewey, dan UUSPN No. 20 tahun 2003.
3.
Untuk mengetahui tujuan
pendidikan.
4.
Untuk mengetahui
pendidik mengenai hakikat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat dan Teori Pendidikan
1. Pengertian
Hakikat Pendidikan
Menurut
pandangan pakar Indonesia
Hakikat
pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat, yaitu pendekatan
epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik.
- Didalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangu ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai suatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.
Atau dengan
kata lain hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab
urusan utama pendidikan adalah manusia, wawasan yang dianut dalam pendidikan
dalam hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang
digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping itu konsep pendidikan
yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan.
Beberapa
asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh
Raka Joni sebagai berikut :
- Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
- Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
- Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
- Pendidkan berlangsung seumur hidup.
- Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Pada
dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses sekaligus sebagai tujuan.
Asumsi dasar pendidkan tersebut memandang pendidikan sebagai kehidupan dalam
masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung
sepanjang hayat. Pendidikan sebagai kegiatan hidup dalam masyarakat mempunyai
arti penting baik bagi individu maupun masyarakat. Sebab antara masyarakat dan
individu saling berkaitan.
Individu
menjadi manusia seperti sekarang ini adalah karena proses belajar atau proses
interaksi manusiawi dengan manusia lainnya. Ini berarti bahwa manusia tidak
akan menjadi manusia tanpa dimanusiakan. Dengan kata lain perkembangan manusia
yang manusiawi hanya dapat terjadi dalam lingkungan masyarakatnya. Namun
sebaliknya masyarakat sebagai wujud kehidupan bersama tidak mungkin berkembang
kalau tidak didukung oleh kemajuan individu-individu anggotanya.
- Pendekatan ontologi menekankan pada hakikat keberadaan pendidikan itu sendiri. Keberadaan pendidikan tidak terlepas dari keberdaan manusia. Dalam pendekatan ini keberadaan peserta didik dan pendidik terlepas dari makna keberadaan manusia itu sendiri.
Hakikat
pendidikan menurut pandangan beberapa pakar asing :
• Paula Freire
Pendidikan adalah proses pengaderan dengan
hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
• Langeveld
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
• Langeveld
Pendidikan adalah membantu anak dalam
mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan
tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
• Rosseau
Pendidikan adalah memberikan pembekalan
yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
• Paulo freire
Pendidikan merupakan jalan menuju
pembebasan yang permanen dan diri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di
mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka yang melalui praksis mengubah
keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama dan merupakan sebuah
proses tindakan kultural yang membebaskan.
• Jhon dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan
makna pengalaman hal ini mungkin terjadi di dalam pergaulan biasa atau
pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja
dan dikembangkan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan mengelompok di
mana dia hidup
• H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus menerus
(abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti
termanifeskasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dari kemanusiaan dari
manusia.
• Sir Godfrey Thomson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang permanen di dalam kebiasaan-kebiasaan, tingkah laku,
pikiran dan sifatnya. (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201125-hakekat-pendidikan/#ixzz28HCLS9NS)
2.
Teori
Pendidikan
Sebuah
teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan
memprediksi . mudyardjo (2001:91) menegaskan bahwa sebuah teori berisi
konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai : (1) asumsi atau konsep-konsep yang
menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori ; (2) definisi konotatif atau
denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah yang di
pergunakan dalam menyusun teori. Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sistem
konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa
–peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang berperan sebagai asumsi atau
titik tolak pemikiran pendidikan dan ada yang berperan sebagai defenisi
menerangkan makna. . (DR.H. syaifullah sagala
M.Pd. , konsep
dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 5)
Asumsi
pokok pendidikan adalah :
1.
Pendidikan adalah
aktual , artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari indvidu
yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2.
Pendidikan adalah
normatif , artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau
norma-norma yang baik.
3.
Pendidikan adalah
suatu proses pencapai tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan
bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar , tertuju pada
pencapaian individu yang di harapkan. (DR.H.
syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 4)
Gambaran
pendidikan dilihat teori pendidikan secara faktual adalah aktivitas sekelompok
orang dan guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan untuk orang-orang muda dn
secara perspektif memberi petunjuk bahwa pendidkan adalah
muatan,arahan,pilahanyang telah di tetapkan sebagai wahana pengembangan masa
depan anak didik yang tidak terlepas dari keharusan kontrol manusia. Pemahaman
mengenai pendidikan mengacu pada konsep tersebut mengambarkan bahwa pendidikan
seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya
sangat kompleks. Karena sifatnya yang demikian secara lengkap itu, maka tidak
suatu batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara
lengkap. (DR.H. syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 5)
Pendidikan
menurut charles E. Silberman tidak sama dengan pengajaran , karena pengajaran
hanya menitik beratkan pada usaha mengembangkan seluruh aspek
kognitif,apektif,psikomotor. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari
pengajaran , tetapi pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam
menyelenggarakan pendidikan. . (DR.H. syaifullah sagala
M.Pd. , konsep
dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 5)
Jadi
pengajaran merupakan bagian dari pendidikan , mengacu pada konsep yang lebih
luas dan lintas kultural masyarakat indonesia yang demikian majemuknya , maka
usaha sadar memberi makna bahwa pendidikan diselenggarakan bedasarkan rencana
yang matang , mantap, jelas dan lengkap, menyeluruh, rasional,dan obyekktif
menjadi peserta didik menjadi warga negara yang baik. Penyataan secara
filosofis apa itu penidikan harus diangkat pada level konsep yang tinggi,
sehingga terlepas dari pengertian yang hanya melihat pendidikan sebagai
kegiatan belajar mengajar saja dan suatu usaha membantu orang lain menjadi
manusia terdidik, dan ini muncul sebagai fenomena sosial. Secara prinsip
penyataan filosofis harus memberi identitas pada pendidikan yang bebeda dengan
yang lain bersifat “cross culture”. Artinya bahwa kita melihat konsep yang
lebih luas dan lintas kultural yang memandang manusia sebaggai bagian dari
masyarakat sosial yang secara akumulatif mempengaruhi proses pendidikan. .
(DR.H. syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 5)
B.
Pengertian Pendidikan
Pengertian
pendidikan menurut para ahli :
1.Jean Piaget(1896)
Pendidikan
adalah menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu
pnciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan lain.
2.McLeod (1989)
Dalam
pengertian sempit pendidikan berarti prbuatan atau proses erbuatan untuk
memperoleh pengetahuan.
3.Mudyahardjo (2001:6)
Pendidikan
ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan
disekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
4.Muhibinsyah (2003:10)
Dalam
pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan,pemahaman,dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
5.Dictionary of Psychology (1972)
Dalam
arti luas pendidikan meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk
mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannnya, dan keterampilannya
kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi
hidupnya baik jasmaniah mauun rohaniah. Artinya pendidikan adalah usaha secara
sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu
menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
6.John Dewey
Pendidikan
merupakan proses pmbentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut
daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang
diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.
7.UUSPN NO.20 tahun 2003
Pendidikan
adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalin diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Jadi
pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat
dalam lingkungan sekitar dimana individu itu berada. .
(DR.H. syaifullah sagala M.Pd. , konsep dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 2-3)
C .Tujuan
Pendidikan
Tujuan
pendidikan menurut gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan untuk indah kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memilki dua
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan
sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. (Prof.Dr.Umar Tirtaraharja,
Drs.S.L.La Sulo, pengantar pendidikan,jakarta:2008. Hal.37)
Macam-macam
tujuan yang di paparkan oleh hasbullah (2009:13) merujuk pada pandangan seorang
ahli pendidikan yang bernama langeveld, yang menuturkan bahwa tujuan pendidikan
dapat di bagi kedalam:
a. Tujuan umum
Merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam
segala waktu dan keadaan , di rumuskan secara universal
b. Tujuan khusus
Merupakan pengkususan dari tujuan umum, dalam pengertian
lain yaitu memecah tujuan umum kedalam beberapa tujua-tujuan yang lebih khusus
dan mudah untuk di kembangkan secara operasional.
c. Tujuan tak lengkap
Merupakan tujuan yang di rumuskan hanya mencakup satu aspek
saja dari tujuan umum yang telah di rumuskan.
d. Tujuan sementara
Merupakan perumusan adanya tujuan sementara, jika untuk
mencapai tujuan umum tidak bisa dilakukan secara sekaligus, sehingga perlu di
tempuh setingkat demi setingkat.
e. Tujuan insidentil
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi
yang terjadi secara kebetulan, namun dalam perumusannya harus tetap mengacu
pada tujuan umum.
f. Tujuan intermedier
Merupakan tujuan perantara , yaitu tujuan yang dipandang
sebagai alat dan harus di capai terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam tujuan khusus.
Jika dilihat dari aspek hirarki tujuan pendidikan yaitu
a. Tujuan nasional
Yaitu tujuan umum pendidikan nasional yang didalamnya
terkandung rumusan kualifikasi umum, sangat ditekankan untuk ditaati oleh
setiap warga Negara Indonesia
b. Tujuan institusional
Yaitu tujuan lembaga pendidikan yang berisi tentang
kualifikasi yang diharapkan diperoleh seorang anak setelah menyelesaikan
studinya di lembaga pendidikan tertentu.
c. Tujuan kurikuler
Yaitu penjabaran dari tujuan institusional yang berisi
tentang kualifikasi yang diharapkan dimiliki oleh terdidik setelah mengikuti
perogram pendidikan dalam suatu bidang studi/ mata pelajaran tertentu, misalnya
tujuan untuk mata pelajaran sejarah dan PPKn. A
d. Tujuan instruksional
Yaitu pengkhususan dari tujuan kurikuler. Rumusan tujuan
instruksional ini jika dihubungkan dengan arahan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) saat ini konsep TIU dan TIK telah diubah menjadi indikator
dan tujuan pembelajaran.
D.
Pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan
- Hakikat pendidikan adalah proses aktif mengembangkan diri sebagai pribadi, anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan.
- Jadi pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan adalah sebagai pengendalian. Pengendalian dalam hal ini diartikan, sejak mulai dari awal adalah pemandirian subjek didik
- Agar pendidik memiliki tanggung jawab belajar kepada peserta didik, untuk terwujudnya kemandirian setahap demi setahap
- Agar pendidik memiliki keterlibatan mental subjek didik yang maksimal didalam aktualisasikan pengaman belajar
- Agar pendidik memahami konsep cara belajar siswa aktif ( CBSA ) yang bertujuan untuk peningkatan martabat kemanusiaan yang didasarkan kepada asas pancasila untuk mencapai tujuan pendidik nasional
- Agar pendidik dapat lebih mudah dalam membantu peserta didik, mendorong serta memberikan kemudahan untuk mengembangkan dirinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat pendidikan adalah upaya
sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan
diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau
menjadikannya sebagai manusia, manusia utuh. Hakikat pendidikan ini dapat
terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran,pembersihan dan pembiasaan,dan
kompetensi dengan memperhatikan kompetensi paedagogi berupa profesi,
kepribadian dan sosial. Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin,
karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa
dipisah-pisahkan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semuanya dan digunakan sebaik-baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini, tim penulis mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang membangun
kami terima agar memperbaiki makalah-makalah berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar