MAKALAH
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
DASAR KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU
ABDUL RAHIM,
M.Pd
DISUSUN OLEH :
ARIF
SETIAWAN / TF. 140550
JURUSAN
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2016
abstrak
konkret
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya
semata kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Mata Kuliah Media Pembelajaran Fisika. Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT
sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama
mengikuti mata kuliah ini.
Makalah ini berisi materi tentang “Dasar Konsep Media Pembelajaran”. Pembahasan yang memaparkan tentang konsep dasar media pembelajaran, pentingnya media pembelajaran, fungsi dan
manfaat penggunaan media pembelajaran, klasifikasi dan macam-macam media
pembelajaran, serta prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran. Sehingga
makalah ini dapat
digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.
Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para
mahasiswa/i sebagai materi dalam belajar atau
sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, serta
sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen pembimbing. Selain itu,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua,
teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Jambi, 09 Maret
2016
Arif Setiawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu
proses komunikasi. Proses komunikasi harus diciptakan atau diwujudkan melalui
kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi antara pendidik
dengan peserta didik. Satu kesatuan dari proses komunikasi belajar mengajar
yang bertumpu pada tujuan pendidikan disekolah adalah media pembelajaran.
Peranan media pembelajaran pun menjadi penting karena memiliki nilai praktis
dan fungsi yang besar dalam pelaksanaan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah satu dari bebarapa sumber
pembelajaran yang memiliki fungsi penting dalam proses pembelajaran, sehingga
butuh perhatian oleh pendidik dengan mengetahui kelebihan ataupun kekurangan media
pembelajaran, efektivitas dalam pembelajaran, kesediaan dana dan efisiensi
waktu, serta pengetahuan dan keterampilan pemakaian media dalam proses
pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan tentang
:
1. Konsep dasar media pembelajaran.
2. Pentingnya media pembelajaran.
3. Fungsi dan manfaat penggunaan media
pembelajaran.
4. Klasifikasi dan macam-macam media
pembelajaran.
5. Prinsip-prinsip penggunaan media
pembelajaran.
1.3
TujuanPenulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang
telah dijabarkan di atas, maka tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep
dasar media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya
media pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan
manfaat penggunaan media pembelajaran.
4. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dan
macam-macam media pembelajaran.
5. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”
yang berarti perantara atau pengantar. Kata media untuk berbagai kegiatan atau
usaha, seperti media dalam penyampaian pesan dan media pengantar magnet atau
panas dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran
atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media
pembelajaran. Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media
pembelajaran. Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat
semacam radio dan televisi bila digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka
merupakan media pembelajaran.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau
bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
pengetahuan. Gerlach dan Ely (1980: 244) menyatakan “a medium, conceived is any
person, material or event that establishs condition which enable the learner to
acquire knowledge, skill, and attitude.” Menurut Gerlach, secara umum media itu
meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, dalam
penelitian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide, dan
bahan cetakan saja, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar
atau juga berupa kegiatan-kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata,
simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan.
Ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran
meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware
adalah alat-alat yang mengantarkan pesan, seperti overhead projector, radio,
televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung
pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan
bahan-bahan cetakan lainnya. Cerita yang terkandung dalam film atau materi yang
disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya.
2.2
Pentingnya Media Pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan
guru agar siswa belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri
adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat
berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung
adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang
sebenarnya. Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat
disajikan secara langsung. Seperti untuk memperoleh keterampilan mengemudikan
pesawat ruang angkasa, dalam proses pembelajarannya dapat melakukan simulasi
terlebih dahulu dengan pesawat yang mirip dan memiliki karakteristik yang sama.
Alat yang dapat membantu proses belajar inilah yang dimaksud dengan media atau
alat peraga pembelajaran.
Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan
pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut
yang kemudian dinamakan kerucut
pengalaman (cone of experience). Kecurut pengalaman Edgar Dale pada saat
ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai
agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.
LAMBANG
VISUAL
|
VERBAL
|
VISUAL
|
FILM
|
DEMONSTRASI
|
PENGALAMAN MELALUI DRAMA
|
KARYA WISATA
|
RADIO
|
PENGALAMAN MELALUI BENDA TIRUAN
|
PENGALAMAN LANGSUNG
|
Kerucut
pengamatan Edgar Dale
Apabila diperhatikan kerucut pengalaman yang
dikemukakan Edgar Dale, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu
dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.
Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkrit pengetahuan yang
diperoleh. Semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh maka semakin
abstrak pengetahuan siswa.
Dari gambar kerucut pengalaman tersebut, siswa akan
lebih konkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung, melalui
benda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demonstrasi wisata, dan melalui
pameran. Hal ini memungkinkan karena siswa dapat secara langsung berhubungan
dengan objek yang dipelajari. Sedangkan siswa akan lebih abstrak memperoleh
pengetahuan melalui benda atau alat perantara seperti televisi, gambar hidup
(film), radio atau tape recorder, lambang visual, serta lambang verbal.
Memperhatikan kerangka pengetahuan ini, maka kedudukan komponen media pembelajaran
dalam sistem proses belajar mengajar mempunya fungsi yang sangat penting. Sebab
tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh secara langsung. Dalam keadaan
ini, media dapat digunakan agar lebih memberikan pengetahuan yang konkrit dan
tepat serta mudah dipahami.
2.3
Fungsi Dan Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran
Perolehan
pengetahuan siswa seperti digambarkan Edgar Dale menunjukkan bahwa pengetahuan
akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini
memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata
tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut. Hal
semacam ini dapat menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu,
sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkrit, pesan yang
ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin
dicapai dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi
yang sebenarnya.
Secara khusus, media pembelajaran
memiliki fungsi dan berperan untuk :
a. Menangkap
suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat
diabadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
b. Memanipulasi
keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan
pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami dan
dapat menghilangkan verbalisme. Selain itu, media pembelajaran juga dapat
membantu menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat
ditampilkan di dalam kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang
sulit dilihat menggunakan mata telanjang.
c. Menambah
gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Dari
beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai
berikut :
1. Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
2. Media
dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan
belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini,
media dapat berfungsi untuk :
§ Menampilkan
objek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas.
§ Memperbesar
serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata
telanjang.
§ Mempercepat
gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu
yang lebih cepat.
§ Menyederhanakan
suatu objek yang terlalu kompleks.
§ Memperlambat
proses gerakan yang terlalu cepat.
§ Memperjelas
bunyi-bunyian yang sangat lemah, sehingga dapat ditangkap oleh telinga.
3. Media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan.
4. Media
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.
6. Media
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar dengan
baik.
7. Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
8. Media
dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
9. Media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai
yang abstrak.
2.4
Klasifikasi
Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Media
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung
dari sudut mana melihatnya.
a. Dilihat
dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
§ Media
auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang hanya
memiliki unsur suara. Seperti radio dan rekaman suara.
§ Media
visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara.
Seperti film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk
bahan yang dicetak seperti media grafis, dan lain sebagainya.
§ Media
audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat misalnya rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
b. Dilihat
dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam :
§ Media
yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
§ Media
yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film
slide, film, video, dan sebagainya.
c. Dilihat
dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam media yang
diproyeksikan dan media yang tidak diproyeksikan.
2.5
Prinsip-Prinsip
Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip
pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan
belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah
siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian penggunaan
media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan
sebab media sering dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru.
Agar media
pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah
prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :
a. Media
yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak
semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan
tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
b. Media
yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi
pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan
harus sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran.
c. Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa
yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami
pelajaran manakala digunakan media yang bersifat auditif. Demikian juga
sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang kurang akan sulit
menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual. Setiap siswa
memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda, oleh sebab itu guru perlu
memperhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
d. Media
yang akan digunakan harus memperhatikan efektifitas dan efisien. Media yang
memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. Demikian juga media yang sangat sederhana belum tentu tidak memiliki
nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas
penggunaannya.
e. Media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Sering media yang komplek terutama media-media yang mutakhir seperti media
computer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam
mengoperasikannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai
tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, majalah, dan sebagainya.
Sedangkan Gerlach dan Ely menyatakan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran
adalah “a medium, conceived is any person, material or event that establishs
condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude.”
Untuk mengetahui peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi
siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience). Secara khusus, media pembelajaran
memiliki fungsi dan berperan untuk :
§ Menangkap
suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
§ Memanipulasi
keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.
§ Menambah
gairah dan motivasi belajar siswa.
Dari
beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai praktis,
diantaranya :
§ Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
§ Media
dapat mengatasi batas ruang kelas.
§ Media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan.
§ Media
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.
§ Media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.
§ Media
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar dengan
baik.
§ Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
§ Media
dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.
§ Media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai
yang abstrak.
Media pembelajaran
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya, hal tersebut diantaranya :
§ Dilihat
dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam media auditif, media visual, dan media
audiovisual,
§ Dilihat
dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam media yang memiliki
daya liput yang luas dan media yang mempunyai daya liput yang terbatas
§ Dilihat
dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam media yang
diproyeksikan dan media yang tidak diproyeksikan.
Agar media
pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah
prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :
§ Media
yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
§ Media
yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
§ Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.
§ Media
yang akan digunakan harus memperhatikan efektifitas dan efisien.
§ Media
yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan
digunakan sebaik – baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini, penulis mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang membangun kami terima agar
memperbaiki makalah – makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar